Jumat, 30 Januari 2015

Presiden RI Ir.H.Joko Widodo Resmikan Proyek Strategis di Kuala Tanjung



Presiden RI Ir.H.Joko Widodo Resmikan Proyek Strategis di Kuala Tanjung

Batu bara, Tumpas
Presiden Joko Widodo didampingi Bupati Batubara H OK Arya Zulkarnain SH MM, canangkan dimulainya pembangunan tujuh proyek strategis di Sumatra Utara yang dipusatkan di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupeten Batu Bara Sumatera Utara, Selasa (27/01). Ketujuh Proyek tersebut diantaranya, Pelabuhan dan Terminal Multipurpose PT Pelindo I (Persero) Kuala Tanjung. Proyek Diversifikasi produk dan pengembangan Pabrik Peleburan Alumunium PT. Inalum (Persero), Kuala Tanjung. Pabrik Minyak Goreng berkapitas 600.000 ton per tahun PTPN III (Persero), Kawasan Ekonomi khusus  (KEK) Sei Mangkei. Gardu Induk PLN 500/150 kv di Sei Mangkei. Jalan Tol Medan-Binjai, jalan Binjai sepanjang 17 Km, Desa Megawati.
Peresmian itu dilakukan Presiden Jokowi serentak dengan melakukan penekanan tombol sirine. Dalam arahannya sebelum meresmikan proyek itu, Presiden mengaku gembira dengan proyek-proyek yang aan membangkitkan perekonomian di wilayah barat yang juga akan berdampak besar bagi Indonesia. Pelabuhan Kuala Tanjung yang dibangun dengan kapasitas besar 60 juta teus per tahun itu akan menjadi kebanggaan, apalagi Tanjung Priok untuk dua tahun ke depan lagi baru bisa berkapsitas 15 juta teus. “Saya Optimistis dengan kerja dan kerja, pembangunan Indonesia benar-benar bisa terwujud,” kata Presiden.
Tol Medan-Binjai adalah salah satu dari empat ruas tahap pertama pembangunan jalan Trans Sumatera. Pembangunan Jalan Trans Sumatera dari Bahauheni-Aceh itu ada 23 ruas dengan panjang 2.628 km. Untuk tahap awal jalan Trans Sumatera itu dimulai pada empat ruas yakni Medan-Binjai sepanjang 17km (panjang jalan utama) yang terdiri atas Semayang-Binjai 4,17km, Helvetia-semayang 6,14 km dan Tanjung Mulia-Helvetia 6,33 km. Presiden Joko Widodo mengaku risih, karena Gubsu mendesak soal pembangunan jalan tol Medan-Binjai. Presiden minta pihak pelaksana pembangunan mempercepat penyelesaian pembangunan jalan tol dimaksud.” Harus bisa dipercepat.  Masa 17km (Kilometer) sampai dua tahun. Saya sering ke Medan, Sumut dan terus ditanyain Gubernur Sumut tentang mundur dan mundurnya terus proyek itu. Jadi proyek itu harus diselesaikan secepatnya. Janjinya, tolnya harus selesai sebelum dua tahun” kata Presiden saat melakukan teleconference dengan Direktur Hutama Karya Bambang Pramusinto sebagai pihak pelaksana proyek tol di Pelabuhan Multi Purpose Kuala Tanjung, Batubara Sumut, Selasa (27/1).
Adapun pembangunan darmaga Pelabuhan Kuala Tanjung berupa Terminal Multipurpose oleh PT. Pelindo (Persero) I yang direncanakan sepanjang 400 meter dan sepanjang trestle 2,7 km. Selain itu pembangunan tangki timbun kapasitas 145.000 ton dan koentainer yard dengan kapasitas 400.000 teus. Adapun proyek di PT. Inalum berupa divertifikasi produk pengembangan pabrik peleburan aluminium yang akan mengolah ingot menjadi billet.
Secara total pencanangan Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei dengan Luas area mencakup 7.000 hektare. Sedangkan proyek di PLN adalah pembangunan gerdu induk PLN 500/150 kv di Sei Mangkei.  Kemudian ada pembangunan pabrik minyak goreng berkapasitas 600.000 ton/tahun yang berlokasi di sei mangkei yang dilakukan oleh PTPN III.
Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho menegaskan tujuh proyek yang diresmikan pembangunannya tersebut sangat strategis. Proyek itu akan mengubah wajah perekonomian Sumut ke depan dari ekonomi yang berbasis produksi bahan mentah, menjadi ke industri hilir yang dipastikan memberi nilai tambah yang lebih besar. Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho yang mendampingi Presiden juga menyampaikan infrastruktur di kawasan KEK untuk Tahap I dan fasilitas pendukungnya sudah selesai 90 persen dan siap dioperasikan.
Infrastruktur di kawasan yang meliput jalan kawasan, sistem drainase, sistem dan fasilitas pengelolaan air limbah, fasilitas persampahan, penyediaan air bersih, instalasi jaringan listrik dan pasokan listrik sebesar 5,68 MVA. Listrik sebesar 5,68 MVA itu terdiri dari PLN 2,18 MVA dan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBS) PTPN III 3,4 MVA menurut Gubernur, Sumber daya manusia meliput administrator KEK dan badan usaha pengelola juga telah di tetapkan dan siap melaksanakan tugas serta fungsinya dalam memberikan pelayanan kepada investor. “Perangkat pengendalian administrasi, meliput sistem pengelolaan kawasan dan pelimbahan perizinan juga sudah dilakukan,” katanya. Dewasa ini, kata Gubernur PT Unilever Oleochemical Indonesia telah berinvestasi sebesar Rp 1,5 Triliun dan siap beroprasi,” Tetapi Pemprov Sumut tetap membutuhkan bantuan dan dukungan Pemerintahan Pusat dalam mewujudkan keberhasilan KEK seperti perlunya percepatan penerbitan insentif perpajakan, kepabeanan dan cukai bagi para investor” ujarnya.
Bupati Batubara dalam wawancara dengan beberapa media menyampaikan rasa syukur atas diresmikannya proyek strategis tersebut, karena peresmian proyek ini sudah lama ditunggu – tunggu oleh masyarakat Batubara. Dengan telah diresmikannya Pelabuhan dan Proyek strategis lainnya diharapkan dapat memberikan dampak peningkatan perekonomian bagi masyarakat Batubara. Pemkab Batubara telah menyiapkan tenaga terlatih dan siap pakai bagi industri yang akan beroperasi melalui Akademi Komunitas yang sudah berjalan angkatan pertama tahun 2014, dengan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional. Harapan Bupati Batubara  dengan peresmian proyek strategis secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, Pembangunan infrastruktur pendukung dapat segera direalisasikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.   ( Es/Pon/Ar )