Batu
bara, Tumpas
Presiden Joko Widodo didampingi Bupati
Batubara H OK Arya Zulkarnain SH MM, canangkan dimulainya pembangunan tujuh
proyek strategis di Sumatra Utara yang dipusatkan di Pelabuhan Kuala Tanjung,
Kabupeten Batu Bara Sumatera Utara, Selasa (27/01). Ketujuh Proyek tersebut
diantaranya, Pelabuhan dan Terminal Multipurpose PT Pelindo I (Persero) Kuala
Tanjung. Proyek Diversifikasi produk dan pengembangan Pabrik Peleburan
Alumunium PT. Inalum (Persero), Kuala Tanjung. Pabrik Minyak Goreng berkapitas
600.000 ton per tahun PTPN III (Persero), Kawasan Ekonomi khusus (KEK)
Sei Mangkei. Gardu Induk PLN 500/150 kv di Sei Mangkei. Jalan Tol Medan-Binjai,
jalan Binjai sepanjang 17 Km, Desa Megawati.
Peresmian itu dilakukan Presiden Jokowi
serentak dengan melakukan penekanan tombol sirine. Dalam arahannya sebelum
meresmikan proyek itu, Presiden mengaku gembira dengan proyek-proyek yang aan
membangkitkan perekonomian di wilayah barat yang juga akan berdampak besar bagi
Indonesia. Pelabuhan Kuala Tanjung yang dibangun dengan kapasitas besar 60 juta
teus per tahun itu akan menjadi kebanggaan, apalagi Tanjung Priok untuk dua
tahun ke depan lagi baru bisa berkapsitas 15 juta teus. “Saya Optimistis dengan
kerja dan kerja, pembangunan Indonesia benar-benar bisa terwujud,” kata
Presiden.
Tol Medan-Binjai adalah salah satu dari empat
ruas tahap pertama pembangunan jalan Trans Sumatera. Pembangunan Jalan Trans
Sumatera dari Bahauheni-Aceh itu ada 23 ruas dengan panjang 2.628 km. Untuk
tahap awal jalan Trans Sumatera itu dimulai pada empat ruas yakni Medan-Binjai
sepanjang 17km (panjang jalan utama) yang terdiri atas Semayang-Binjai 4,17km,
Helvetia-semayang 6,14 km dan Tanjung Mulia-Helvetia 6,33 km. Presiden Joko
Widodo mengaku risih, karena Gubsu mendesak soal pembangunan jalan tol
Medan-Binjai. Presiden minta pihak pelaksana pembangunan mempercepat
penyelesaian pembangunan jalan tol dimaksud.” Harus bisa dipercepat. Masa
17km (Kilometer) sampai dua tahun. Saya sering ke Medan, Sumut dan terus ditanyain
Gubernur Sumut tentang mundur dan mundurnya terus proyek itu. Jadi proyek itu
harus diselesaikan secepatnya. Janjinya, tolnya harus selesai sebelum dua
tahun” kata Presiden saat melakukan teleconference dengan Direktur Hutama Karya
Bambang Pramusinto sebagai pihak pelaksana proyek tol di Pelabuhan Multi
Purpose Kuala Tanjung, Batubara Sumut, Selasa (27/1).
Adapun pembangunan darmaga Pelabuhan Kuala
Tanjung berupa Terminal Multipurpose oleh PT. Pelindo (Persero) I yang
direncanakan sepanjang 400 meter dan sepanjang trestle 2,7 km. Selain itu
pembangunan tangki timbun kapasitas 145.000 ton dan koentainer yard dengan
kapasitas 400.000 teus. Adapun proyek di PT. Inalum berupa divertifikasi produk
pengembangan pabrik peleburan aluminium yang akan mengolah ingot menjadi
billet.
Secara total pencanangan Kawasan Industri
Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei dengan Luas area mencakup 7.000 hektare.
Sedangkan proyek di PLN adalah pembangunan gerdu induk PLN 500/150 kv di Sei
Mangkei. Kemudian ada pembangunan pabrik minyak goreng berkapasitas
600.000 ton/tahun yang berlokasi di sei mangkei yang dilakukan oleh PTPN III.
Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho
menegaskan tujuh proyek yang diresmikan pembangunannya tersebut sangat
strategis. Proyek itu akan mengubah wajah perekonomian Sumut ke depan dari
ekonomi yang berbasis produksi bahan mentah, menjadi ke industri hilir yang
dipastikan memberi nilai tambah yang lebih besar. Gubernur Sumut Gatot Pujo
Nugroho yang mendampingi Presiden juga menyampaikan infrastruktur di kawasan
KEK untuk Tahap I dan fasilitas pendukungnya sudah selesai 90 persen dan siap
dioperasikan.
Infrastruktur di kawasan yang meliput jalan
kawasan, sistem drainase, sistem dan fasilitas pengelolaan air limbah,
fasilitas persampahan, penyediaan air bersih, instalasi jaringan listrik dan
pasokan listrik sebesar 5,68 MVA. Listrik sebesar 5,68 MVA itu terdiri dari PLN
2,18 MVA dan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBS) PTPN III 3,4 MVA
menurut Gubernur, Sumber daya manusia meliput administrator KEK dan badan usaha
pengelola juga telah di tetapkan dan siap melaksanakan tugas serta fungsinya
dalam memberikan pelayanan kepada investor. “Perangkat pengendalian
administrasi, meliput sistem pengelolaan kawasan dan pelimbahan perizinan juga
sudah dilakukan,” katanya. Dewasa ini, kata Gubernur PT Unilever Oleochemical
Indonesia telah berinvestasi sebesar Rp 1,5 Triliun dan siap beroprasi,” Tetapi
Pemprov Sumut tetap membutuhkan bantuan dan dukungan Pemerintahan Pusat dalam
mewujudkan keberhasilan KEK seperti perlunya percepatan penerbitan insentif
perpajakan, kepabeanan dan cukai bagi para investor” ujarnya.
Bupati
Batubara dalam wawancara dengan beberapa media menyampaikan rasa syukur atas
diresmikannya proyek strategis tersebut, karena peresmian proyek ini sudah lama
ditunggu – tunggu oleh masyarakat Batubara. Dengan telah diresmikannya
Pelabuhan dan Proyek strategis lainnya diharapkan dapat memberikan dampak
peningkatan perekonomian bagi masyarakat Batubara. Pemkab Batubara telah
menyiapkan tenaga terlatih dan siap pakai bagi industri yang akan beroperasi
melalui Akademi Komunitas yang sudah berjalan angkatan pertama tahun 2014,
dengan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional. Harapan Bupati
Batubara dengan peresmian proyek strategis secara langsung oleh Presiden
Joko Widodo, Pembangunan infrastruktur pendukung dapat segera direalisasikan
oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.
( Es/Pon/Ar )