KERUSUHAN
LAPAS LABUHAN RUKU
Photo dari
sisi depan Lembaga Pemasyarakatan ( LP) Labuhan Ruku Yang terbakar
Batu
bara, Tumpas
Bertepatnya pada
hari minggu 18 agustus 2013 pukul 16.30 wib para napi Lapas Labuhan ruku
mengamuk membabi buta dan memaksa keluar LP dengan cara membuka paksa
kunci-kunci pintu gerbang dan merusak pos jaga dan kantor LP ,penjaga LP tak
sanggup menangani amuk para napi yang terlalu banyak jumlahnya di bandingkan
para pegawai lapas, amukan para napi merusak dan membakar ruang-ruang lapas,pembakaran
pertama di lakukan para napi dari ruangan administrasi hingga api menjalar ke
ruangan sel-sel, terus api menjalar ke dapur lapas , Para pegawai lapas meminta
bantuan kepada anggota kepolisian setempat dan anggota TNI untuk mengamankan
amukan para napi agar tidak berkelanjutan.
Dalam
pengamanan para aparat kepolisian dan TNI terjadi saling lempar batu dari para
napi , untuk menghindari dari lemparan batu para napi anggota kepolisian dan
TNI menembakan gas air mata ke para napi dan melepaskan peluru karet agar para
napi tidak melarikan diri dari lokasi lapas, akibat pertikaian antara napi dan
aparat tersebut 2 napi terluka kena
tembakan peluru karet aparat dan kerusakan ruangan-ruangan lapas akibat
pembakaran para napi.
Api
baru dapat di lumpuhkan selam 3 jam oleh team pemadam kebakaran dengan
menggunakan 4 unit mobil pemadam kebakaran, ,kerusakan-kerusakan belum bisa di
pastikan kerugian dugaan sementara mencapai kurang lebih 700 juta.
Menurut
pengakuan dari salah satu napi ( SH ) kerusuhan yang terjadi di lapas karena
para napi terutama napi NARKOBA yang di janjikan mendapat remisi di hari
kemerdekaan RI yang ke-68 tepatnya tanggal 17 agustus 2013 tidak jadi di
berikan remisi kepada napi, di tambah lagi soal makanan yang tidak sesuai di
berikan untuk makan para napi yang hanya nasi di campur sayur kangkung yang di
rebus dan ada lagi salah satu napi gara-gara menggunakan Handphone (HP) di dalam
lapas , tangan dan kaki di kerangkeng ( borgol) oleh penjaga / pegawai lapas
tidak di lepaskan di hari kemerdekaan RI yang ke 68 tersebut.
Apalagi
di waktu kunjungan keluarga untuk melihat para napi harus membayar uang baru
bisa masuk keruangan lapas, padahal para napi ingin dan rindu pada keluarga
nya, sedangkan para napi tidak mampu untuk membayar uang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar