Batubara,Tumpas
Gubernur Sumatera
Utara (Gubsu) H Tengku Erry Nuradi berharap produksi cabai merah dari Kabupaten
Batubara bisa menekan angka inflasi di Sumatera Utara. Tanaman cabai dan
tanaman hortikultura lainnya harus kita galakkan.
‘’Petani dan
pemerintah kab/kota harus bijak dan jeli memanfaatkan lahan kosong untuk
tanaman semusim. Kita akan beri bonus, bagi kab/kota yang minimal bisa mempertahankan
dan kalau bisa diperluas lahan tanaman produksi pangan agar tidak terjadi alih
fungsi,’’ sebut Tengku Erry saat menghadiri panen cabai merah di Desa Lubuk
Cuik, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara Senin (06/02/2017).
Selain adanya
Perda tentang alih fungsi lahan, menurut Tengku Erry perlu adanya solusi
lainnya berupa reward dan punishment agar keberadaan lahan pertanian pangan
tetap terjaga.
“Perlu adanya
reward desa- desa yang mampu menambah atau mempertahankan lahan pertaniannya.
Sebaliknya ada sanksi kepada desa yang tidak bisa mempertahakan lahan
pertaniannya,” kata Gubsu Erry.
Erry menyebutkan
bentuk penghargaan atau reward bisa berupa hadiah dalam bentuk pembangunan
lumbung pangan atau pemberian alat-alat pertanian.
“Tahun 2017 kita
dan DPRD sepakat akan ada 500 desa yang diberikan hadiah alat-alat pertanian
bagi yang bisa mempertahan dan melindungi lahan pertaniannya. Kita harap
pertanian kita akan semakin paten,” ucap Erry.
Hadir dalam panen
raya tersebut Ketua TP PKK Provsu Evi Diana Erry Nuradi, anggota DPRD Sumut Ir
Zahir, M Robi Harahap, Jan Togu Damanik, A Rifai Tambunan, Bupati Batubara Ok
Arya Zulkarnaen, FKPD Kabupaten Batubara, Plt Kadis Tanaman Pangan dan
Holtikultura Provsu Azhar Harahap, para petani kabupaten Batubara serta ratusan
prajurit TNI.
Dalam panen raya
tersebut, Tengku Erry Nuradi menyempatkan waktu untuk berdialog dan berterima
kasih kepada para petani, Pemda dan juga stakeholder yang mendukung Kabupaten
Batubara menjadi centra produksi cabai merah di Sumut.
“Melihat panen
cabai merah yang dilakukan hari ini, Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan dan
diharapkan ini dapat menurunkan tingkat inflasi di Sumut tahun 2017. Karena
salah satu penyumbang inflasi terbesar di Sumut pada tahun lalu itu cabai
merah. Dari inflasi sekitar 6 persen, empat persennya disumbangkan oleh cabai
merah,”terang Gubsu Erry.
Dari dialog yang
dilakukan Gubsu Erry dengan para petani diketahui bahwa satu hektar lahan cabai
dapat memproduksi sekitar 11 ton cabai merah.
Dari hasil panen
selama ini menurut para petani turut dipasarkan diluar Sumut diantaranya Jambi,
Riau dan Sumatera Barat dengan harga Rp30 ribu perkilonya.
‘’Masyarakat
khususnya petani harus bisa memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan kosong
dengan menanam tanaman hortikultura seperti cabai ini sebagai salah satu upaya
meningkatkan ketahanan pangan di Sumatera Utara,’’ tutur Erry.(Alaiaro Nduru)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar