Aksi
Arogan Polantas Sektor Aek Kanopan
jenajah
Sopyan Sinambela ( Buyung) saat di ruang jenajah
Jenajah
Sopyan Sinambela ( Buyung) di rumah duka
Siboy
( kenet ) tangki CPO, Cucu Buyung saat di konfirmasi
Batu
Bara, TUMPAS
Seperti biasanya POLANTAS
SEKTOR AEK KANOPAN melakukan razia,namun pada hari Selasa (26/11) yang lalu
POLANTAS AEK KANOPAN ini melakukan aksi koboy main keroyok dan main
pukul,akibat aksi tersebut mengakibatkan supir tangki CPO SOPYAN SINAMBELA
alias Buyung meninggal dunia.
`Sopyan
Sinambela ( buyung ) 60 alamat Desa Durian kec.Sei Balai Kab.Batu bara,sebelum
kejadian peristiwa yang merenggut nyawanya usai membayar tilang surat kendaraan
yang ditilang POLANTAS RANTAU PRAPAT Kab.LABUHAN BATU beberapa bulan yang
lalu.namun pada saat perjalanan menuju Batu bara tepatnya di Dusun Bukit Dame
Desa Simpirok kec.Kualuh Selatan Kab.LABURA sekitar pukul 12.00 WIB polisi lalu
lintas sektor AEK KANOPAN mengadakan razia kendaraan roda empat dan roda
dua.ketepatan POLANTAS memeriksa surat kendaraan yang dikemudikan Buyung pada
saat itu,Buyung adu mulut dengan petugas sambil meremas surat tilang yang baru
ditebusnya di Rantau Prapat,merasa tersinggung dengan ulah Buyung lalu ketujuh
POLANTAS SEKTOR AEK KANOPAN itu mulai emosi dan melakukan aksi arogan dengan
mencekik leher dan memiting tangan serta memukul tubuh Buyung juga menyeret
Buyung untuk masuk ke mobil patroli.saat itu kenek Siboy ( 17) cucu Buyung langsung turun dari
mobil tangki melihat ribut-ribut dan menyaksikan kakeknya ( Buyung ) dipukuli
dan diseret Polisi ke mobil patroli,sebelum diseret kemobil patroli si buyung
sambil menangis berteriak “ pukul lagi aku-pukul lagi aku “,namun POLANTAS
SEKTOR AEK KANOPAN yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat malah melakukan
tindakan tidak terpuji dengan melakukan tindakan anarkis.akibat kejadian itu,seluruh
masyarakat mengutuk perbuatan keji POLANTAS yang lebih tepat menjadi preman
atau petinju.salah satu saksi mata SUWARDI (70) warga setempat,menyaksikan
kejadian tersebut dari jarak 3meter,Siboy cucu Buyung kebingungan melihat
kakeknya tergeletak diaspal setelah dikeroyok ketujuh polisi itu dan minta
tolong kepada warga untuk mengangkat tubuh Buyung di cakruk dipinggir
jalan,sementara POLANTAS itu hanya diam saja memandangi tubuh Buyung dan
Siboy,kemudian Siboy minta tolong agar polisi mau membawa Buyung kerumah sakit
WIRAHUSADA MAMBANG MUDA AEK KANOPAN ,namun na’as bagi Buyung nyawanya tidak
tertolong,Buyung meninggal dunia,lalu Siboy cucu Buyung mengabari keluarga di
Batu bara dan menceritakan kejadiannya.pihak keluarga Buyung Syahril Nasution
(60) dan Burhanuddin Harahap (43) keluarga dekat korban tidak terima atas
kejadian ini dan membawa jenajah Buyung kerumah sakit PRINGADI MEDAN untuk
dilakukan visum dan melaporkan ketujuh POLANTAS SEKTOR AEK KANOPAN itu ke POLDA
dan dokter PRINGADI MEDAN menemukan bekas kekerasan dan luka trauma di tubuh
Sofyan alias Buyung.terpisah Kasubdit PID Humas Poldasu AKP M.P NAINGGOLAN yang
dikonfirmasi menyarankan pihak keluarga korban membuat laporan ke Propam
Poldasu untuk memastikan anggota Polsek Kualuh itu melakukan penganiayaan atau
tidak,pihak propam Poldasu yang akan menyelidikinya,jika memang terbukti pasti
akan diproses dan ditindak,tandas mantan Kapolres Nias itu.
Masyarakat dan pihak
keluarga korban berharap agar Propam Poldasu menindak tegas Polisi yang melakukan
tindakan anarkis agar kedepan tidak terjadi lagi hal yang demikian,dan
masyarakat benar-benar terayomi. (Team)