Sabtu, 30 November 2013

Supir Tangki CPO meninggal saat di razia polantas aek kanopan




Aksi Arogan Polantas Sektor Aek Kanopan




jenajah Sopyan Sinambela ( Buyung) saat di ruang jenajah 




Jenajah Sopyan Sinambela ( Buyung) di rumah duka




Siboy ( kenet ) tangki CPO, Cucu Buyung saat di konfirmasi


Batu Bara, TUMPAS
Seperti biasanya POLANTAS SEKTOR AEK KANOPAN melakukan razia,namun pada hari Selasa (26/11) yang lalu POLANTAS AEK KANOPAN ini melakukan aksi koboy main keroyok dan main pukul,akibat aksi tersebut mengakibatkan supir tangki CPO SOPYAN SINAMBELA alias Buyung meninggal dunia.
`Sopyan Sinambela ( buyung ) 60 alamat Desa Durian kec.Sei Balai Kab.Batu bara,sebelum kejadian peristiwa yang merenggut nyawanya usai membayar tilang surat kendaraan yang ditilang POLANTAS RANTAU PRAPAT Kab.LABUHAN BATU beberapa bulan yang lalu.namun pada saat perjalanan menuju Batu bara tepatnya di Dusun Bukit Dame Desa Simpirok kec.Kualuh Selatan Kab.LABURA sekitar pukul 12.00 WIB polisi lalu lintas sektor AEK KANOPAN mengadakan razia kendaraan roda empat dan roda dua.ketepatan POLANTAS memeriksa surat kendaraan yang dikemudikan Buyung pada saat itu,Buyung adu mulut dengan petugas sambil meremas surat tilang yang baru ditebusnya di Rantau Prapat,merasa tersinggung dengan ulah Buyung lalu ketujuh POLANTAS SEKTOR AEK KANOPAN itu mulai emosi dan melakukan aksi arogan dengan mencekik leher dan memiting tangan serta memukul tubuh Buyung juga menyeret Buyung untuk masuk ke mobil patroli.saat itu kenek  Siboy ( 17) cucu Buyung langsung turun dari mobil tangki melihat ribut-ribut dan menyaksikan kakeknya ( Buyung ) dipukuli dan diseret Polisi ke mobil patroli,sebelum diseret kemobil patroli si buyung sambil menangis berteriak “ pukul lagi aku-pukul lagi aku “,namun POLANTAS SEKTOR AEK KANOPAN yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat malah melakukan tindakan tidak terpuji dengan melakukan tindakan anarkis.akibat kejadian itu,seluruh masyarakat mengutuk perbuatan keji POLANTAS yang lebih tepat menjadi preman atau petinju.salah satu saksi mata SUWARDI (70) warga setempat,menyaksikan kejadian tersebut dari jarak 3meter,Siboy cucu Buyung kebingungan melihat kakeknya tergeletak diaspal setelah dikeroyok ketujuh polisi itu dan minta tolong kepada warga untuk mengangkat tubuh Buyung di cakruk dipinggir jalan,sementara POLANTAS itu hanya diam saja memandangi tubuh Buyung dan Siboy,kemudian Siboy minta tolong agar polisi mau membawa Buyung kerumah sakit WIRAHUSADA MAMBANG MUDA AEK KANOPAN ,namun na’as bagi Buyung nyawanya tidak tertolong,Buyung meninggal dunia,lalu Siboy cucu Buyung mengabari keluarga di Batu bara dan menceritakan kejadiannya.pihak keluarga Buyung Syahril Nasution (60) dan Burhanuddin Harahap (43) keluarga dekat korban tidak terima atas kejadian ini dan membawa jenajah Buyung kerumah sakit PRINGADI MEDAN untuk dilakukan visum dan melaporkan ketujuh POLANTAS SEKTOR AEK KANOPAN itu ke POLDA dan dokter PRINGADI MEDAN menemukan bekas kekerasan dan luka trauma di tubuh Sofyan alias Buyung.terpisah Kasubdit PID Humas Poldasu AKP M.P NAINGGOLAN yang dikonfirmasi menyarankan pihak keluarga korban membuat laporan ke Propam Poldasu untuk memastikan anggota Polsek Kualuh itu melakukan penganiayaan atau tidak,pihak propam Poldasu yang akan menyelidikinya,jika memang terbukti pasti akan diproses dan ditindak,tandas mantan Kapolres Nias itu.
Masyarakat dan pihak keluarga korban berharap agar Propam Poldasu menindak tegas Polisi yang melakukan tindakan anarkis agar kedepan tidak terjadi lagi hal yang demikian,dan masyarakat benar-benar terayomi.   (Team)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar